![]() |
| Basuki T Purnama (Ahok) |
SABURAI - Gubernur DKI Basuki T Purnama atau Ahok kembali melontarkan kritik kerasnya, dan kali ini yang jadi sasaran IPDN. Ahok mengusulkan ke Jokowi untuk membubarkan IPDN. Sejumlah alasan dikemukakan, mulai dari proses rekruitmen sampai kinerja IPDN yang dianggap tak memuaskan.
Pada Rabu (8/9/2015), Ahok bahkan menyebut, selama puluhan tahun lulusan IPDN ada, pelayanan birokrasi tak berubah. Tak ada kemajuan dalam urusan pelayanan.
Kritik pedas Ahok berbuah 'perlawanan' dari alumni IPDN. Mereka rata-rata mengkritik balik Ahok dengan pernyataannya.
"Saya mewakili para alumni IPDN, menyayangkan pernyataan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, yang mengusulkan kepada Presiden Joko Widodo agar IPDN dibubarkan. Kami cukup kaget, ada seorang gubernur, sampai melontarkan usul pembubaran IPDN," kata Sekjen Ikatan Keluarga Alumni Pendidikan Tinggi Kepamongprajaan (IKAPTK), Arief M Edie, seperti dilansir Detik, Rabu (9/9/2015).
Arief bahkan menyebut kalau Ahok tengah pusing mengurus Jakarta sehingga keluar pernyataannya itu. Arief juga membela korpsnya dengan menyebut agar Ahok tak menggeneralisir ulah oknum IPDN.
Selain Arief, yang cukup keras datang dari Kepala Bagian Humas Pemkot Surabaya yang juga lulusan IPDN tahun 1998, Muhammad Fikser mengakui lulusan IPDN tidak ada yang sempurna dan bukan malaikat yang selalu benar.
"Pak Ahok ini kalau saya lihat di media. Semua orang disalahkan dan semua disamakan. Seharusnya tidak begitu. Memang Ahok malaikat?" ujar Fikser.
Namun kata yang bijak datang dari Kepala Humas Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara-Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB) yang juga lulusan IPDN tahun 1992 Herman Suryatman percaya diri menyebut lulusan IPDN masih banyak yang idealis.
"Dengan segala kerendahan hati dan keterbatasan, saya bisa pastikan bahwa banyak di antara kami yang punya idealisme untuk bekerja dan memberikan pelayanan publik terbaik kepada masyarakat di daerah terdepan, terluar dan terdalam di bumi khatulistiwa ini," ujar Herman, dalam keterangan tertulis, mengomentari kritik Ahok.
Lalu bagaimana episode berikutnya, Akankah perang Ahok Vs alumni IPDN berlanjut? (*)


