![]() |
| ilustrasi |
SABURAI - Kapolri Jenderal Polisi Badrodin Haiti menduga ada unsur kesengajaan terkait penimbunan ribuan ekor sapi siap potong oleh dua peternakan di daerah Tangerang, Banten yakni PT Brahman Perkasa Sentosa (BPS) dan PT Tanjung Unggul Mandiri (TUM).
"Ya namanya potensi kesengajaan kan ada niat jahatnya, ini yang harus kita kejar," kata Badrodin di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (14/8/2015)
Sapi siap potong yang berjumlah sekitar 4.000 ekor itu ditimbun dengan alasan pembeli tidak ada atau tidak laku, serta Rumah Pemotongan Hewan (RPH) ditutup.
"Terus kita telusuri dari situ kita bisa menentukan apakah ada pidana," sambungnya.
Diketahui pada Rabu (12/8/2015) lalu, Polri bersama jajarannya menggerebek tempat yang diduga terjadi penimbunan sapi siap potong di sebuah peternakan di wilayah Tangerang.
Penggerebekan itu dilakukan di Jalan Tanjung Burung, Desa Kandang Genteng No 33, Kec Teluk Naga, Tangerang, milik PT Tanjung Unggul Mandiri (TUM).
Selain itu, kepolisian juga menggerebek peternakan milik PT Brahman Perkasa Sentosa (BPS) di Jalan kampung Kelor No 33 Kec Sepatan, Tangerang, seperti dilansir Skalanews.
Di peternakan milik BPS ini ditemukan ada 3.614 ekor sapi. Dari jumlah itu ada 500 ekor sapi yang seharusnya sudah siap jual sejak Lebaran kemarin tapi tetap tidak dijual dan dipotong. (*)


