Bambang P.S. Brodjonegoro |
SABURAI - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution meminta Menteri Keuangan (Menkeu) Bambang P.S. Brodjonegoro untuk tidak mudah menyerah mengejar target pertumbuhan ekonomi tahun ini sebesar 5,7 persen.
Pasalnya selain telah menurunkan sendiri target dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBNP) 2015 itu menjadi 5,2 persen, Darmin melihat mitranya tersebut tidak membaca potensi lain yang bisa dioptimalkan untuk menggerakkan perekonomian.
“Enak saja menyerah, itu kamu mengarang-ngarang saja. Masa pemerintah pasrah?” kata Darmin menjawab wartawan yang mencegatnya di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (26/8/2015).
Menurut mantan Kepala Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) Kementerian Keuangan tersebut, secara historis pertumbuhan ekonomi Indonesia selalu lebih tinggi pada kuartal III dan kuartal IV alias pada setengah tahun terakhir.
“Jadi seperti tahun-tahun sebelumnya, memang di situ puncaknya karena pengeluaran pemerintah didorong di dua kuartal tersebut,” jelasnya.
Faktor lain yang menurut Darmin bisa menggerakkan ekonomi secara signifikan bakal terjadi pada Desember 2015 berupa hajatan pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak yang baru pertama kali dilakukan di Indonesia.
“Pilkada serentak di Desember itu bisa ada dampaknya. Kita kan belum pernah lakukan Pilkada serentak. Sementara kalau Pemilihan Umum saja dampaknya bisa menopang 0,15-0,2 persen terhadap pertumbuhan ekonomi. Nah karena Pilkada ini serentak, harusnya lebih besar karena lebih mengena langsung ke rakyat,” jelasnya, seperti dilansir CNNIndonesia.
Meski mengaku belum pernah membuat kajian seberapa besar dampak perputaran uang yang terjadi selama Pilkada serentak untuk membuat segala atribut kampanye dan sebagainya terhadap pertumbuhan ekonomi, namun Darmin menyebut angka 0,2-0,3 persen bisa dihasilkan dari hajatan tersebut.
“Jadi dengan Pilkada serentak itu saja, pertumbuhan ekonomi kita bisa sampai 5 persen di akhir tahun. Kita perlu lihat dulu faktor lain apa lagi yang bisa mendorong itu,” ujar dia. (*)
“Jadi dengan Pilkada serentak itu saja, pertumbuhan ekonomi kita bisa sampai 5 persen di akhir tahun. Kita perlu lihat dulu faktor lain apa lagi yang bisa mendorong itu,” ujar dia. (*)