TUTUP
Lampung

Ketua MPR di Lampung: Permasalahkan SARA adalah Kemunduran

Admin
27 August 2015, 6:11 PM WAT
Last Updated 2016-03-09T22:18:50Z
Zulkifli Hasan

LAMPUNG - Ketua MPR Zulkifli Hasan mengingatkan, tantangan bangsa Indonesia saat ini adalah bagaimana menghasilkan sumber daya manusia (SDM) yang memilki ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek), sehingga bisa bersaing dengan bangsa lain. 

Menurutnya, bukan saatnya lagi Indonesia hanya beragantung pada kekayaan sumber daya alam, yang suatu saat bisa habis.

Selain itu, tantangan bangsa Indonesia bukanlah masalah suku, agama, ras, dan antar golongan (SARA). Setelah 18 Agustus 1945, Indonesia sepakat sudah tidak lagi mempersoalkan suku, golongan, agama. Semua memilki hak dan kewajiban yang sama di republik ini.

"Bila masih ada yang mempersoalkan SARA, maka negeri ini mengalami kemunduran, bahkan jauh mundur dari tanggal 18 Agustus 1945," ujar Zulkifli, saat membuka rapat Koordinasi Nasional XIII dan Seminar Nasional Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesiaa, bertema 'Galang Persaudaraan untuk Indonesia Bersatu dan Berdaulat', di Bandar Lampung, Kamis (27/8/2015). 

Menurut dia, yang mempermasalahkan (SARA) adalah orang primitif, meski sekarang  sudah maju. Karena itu, Bang Zul --sapaan akrabnya-- mengatakan, tantangan yang dihadapi sekarang adalah bagaimana menciptakan manusia Indonesia yang unggul, memilki ilmu pengetahuan dan tekniologi dan tidak kalah dari bangsa lain.

"Sekarang kita tidak bisa mengandalkan sumber daya alam. Lupakanlah kekayaan sumber daya alam kita. Kita harus bangun sumber daya manusia yang memilki ilmu pengetahuan dan teknologi, sehingga bisa bersaing dengan bangsa lain," kata Zulkifli, seperti dilansir Republika.

Eksploitasi sumber daya alam Indonesia selama ini telah menimbulkan dampak lingkungan yang negatif. Ia mencontohkan, pada tahun 1980-an dilakukan eksploitasi kayu besar-besaran yang akhirnya menimbulkan banjir. Sekarang, ekploitasi tambang batu bara, emas, dan lainnya, telah menghasilkan ceruk-ceruk di permukaan bumi.

"Satu-satunya cara adalah membangun sumber daya manusia. Dengan sumber daya yang memiliki daya saing, Indonesia menjadi bangsa yang maju," ujarnya. (*)
close