TUTUP
EkonomiLampung

Aguy! Pelaksanaan 'Lampung Fair 2015' Terancam Diundur Lagi

Admin
24 August 2015, 10:24 AM WAT
Last Updated 2016-03-09T22:16:26Z
Gubernur Lampung Ridho Ficardo (tengah) saat konferensi pers soal Lampung Fair 2015. (ist)

LAMPUNG - Lagi-lagi, pelaksanaan even tahunan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung untuk mempromosikan pembangunan 15 kabupaten/kota dan ekonomi kreatif, Lampung Fair 2015, terancam mundur dari jadwal yang ditentukan pada 5–20 September 2015. 

Sebelumnya, Pemprov Lampung akan menggelar pameran pembangunan atau Lampung Fair pada 1-18 Agustus 2015 di PKOR Way Halim, Bandar Lampung. Pengunduran kali ini karena selain persiapan yang tidak matang, sejumlah kalangan mulai meragukan kinerja event organizer (EO) dalam mempersiapkan hajat tahunan tersebut. 

“Sampai sekarang persiapan dari EO promotion belum ada sama sekali. Kita juga selaku EO anjungan ketar-ketir, saat ini baru sebatas perbaikan paving block untuk jalan saja,” kata salah satu EO anjungan pameran Kota Bandar Lampung, Ryan, Minggu (23/8/2015).

Menurut dia, tidak hanya segi persiapan yang dipermasalahkan. Bahkan, pemerintah kabupaten/kota juga diminta uang kontribusi sebesar Rp50 juta oleh penyelenggara.

“Kabarnya seperti itu, mereka diminta uang Rp50 juta sebagai biaya kontribusi. Uang itu besar, dari mana kok sekarang ada itu, tahun lalu tidak ada pungutan biaya,” tukas Ryan.

Selain itu, kendala yang memicu Lampung Fair 2015 akan diundur karena sejumlah pembawa acara atau Master of Ceremony (MC) Lampung Fair 2015 juga mengundurkan diri. Berdasarkan informasi, 5 MC mundur lantaran hanya dibayar Rp2,5 juta selama even berlangsung (15 hari). 

“Biasanya MC itu dibayar Rp500 ribu per hari,” ujar dia.

Terpisah, penghubung Project Manager Lampung Fair 2015 Maya Hidayati, Eva Suryani mengatakan, memang setiap tahun pemerintah kabupaten/kota wajib mengikuti even tahunan tersebut.

“Namanya even pemerintah. Lagi pula kan buat even sebesar ini pemprov seribu rupiah pun gak kasih budjet. Jadi pengeluaran even ini sampe miliaran rupiah dari sponsor dan kabupaten," katanya.

Jadi, lanjut dia, pemerintah wajib bayar uang kontribusi Rp50 juta. 

“Ya emang wajib kok, apa yang mau dipermasalahin. Yang pernah ikut EO pasti tau. Emang yang bayar artis, pegawai, DJ, panggung, hall, biaya promosi dan lain-lain siapa? Pemprov tidak membiayai,” tandasnya, seperti dilansir Harianlampung.

Sebelumnya, Gubernur Lampung M. Ridho Ficardo mengingatkan agar agenda Lampung Fair 2015 ini tidak hanya menjadi business as usual atau pekerjaan tahunan semata. Tapi, dijadikan even yang bermanfaat untuk masyarakat dan mempunyai efek domino terhadap pembangunan daerah ini.

"Buatlah yang terbaik, dan Lampung Fair bisa jadi visualisasi harapan tentang Lampung, baik wisatanya, pembangunannya, serta di sana ada perputaran perekonomian dan pemasaran potensi daerah," kata Ridho.

Ridho juga ingin agenda itu sukses hingga membuat pengunjung yang datang tidak kapok dan pulang dengan kecewa, karena tak ada perubahannya. Ketika Lampung Fair bisa sukses, maka Lampung akan  percaya diri mengadakan even-even lebih besar. (*)
close