TUTUP
Hukum

Pembobol Mesin ATM Jaringan Lampung Digulung

Sayabanak
25 June 2013, 7:50 AM WAT
Last Updated 2022-06-27T06:57:01Z

JAKARTA -
Direktorat Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus (Dit Tipid Eksus) Bareskrim Polri, meringkus tujuh orang pelaku pembobolan ATM yang beroperasi di Lampung dan Tangerang. Dua di antara para pelaku mengaku sebagai wartawan dari 'KPK' .

"Dua di antaranya berprofesi sebagai wartawan," kata Kabagpenum Polri, Kombes Agus Rianto, di Bareskrim Polri, Jl Trunojoyo, Jakarta Selatan, Senin (24/6/2013).

Dari barang bukti yang disita polisi, terdapat empat identitas kartu wartawan yang digunakan dua pelaku, yaitu kartu identitas wartawan KPK dan Warta Pos. KPK sendiri kepanjangan dari Koran Penelusuran Kasus.

Di tempat sama, Kepala Sub Direktorat Perbankan Dit Tipid Eksus Bareskrim Polri, Kombes Joko Purbo Hadijoyo mengatakan, modus para pelaku adalah dengan mengganjal mulut mesin ATM dengan korek api dan tusuk gigi. 

Ketika kartu korban seolah-olah tertelan, maka pelaku yang seolah-olah mengantre di ATM di belakang korban mengimbau korbannya untuk menelepon ke nomor call center palsu bank yang tak lain merupakan komplotan pelaku.

"Call Center palsu ini meminta data-data nasabah," kata Joko.

Pelaku kemudian membuka paksa pintu mesin ATM untuk mengambil kartu korban yang tertelan. Dari situlah pelaku menguras ATM korban dan berhasil mengumpulkan 42 kartu ATM di beberap lokasi di sekitar Jakarta, Bogor, Tangerang, dan Lampung. Total hasil kejahatan sekitar Rp 376,3 juta.

"Mereka beraksi sudah 4 bulan terakhir," ujar Joko. Menambahkan pelaku memilih lokasi yang jauh dari masyarakat dan minim penjagaan.

Tujuh pelaku yang ditangkap adalah, Aris (42), Hendri (38), Denly Agus (30), Miswan (39), Edi (42), Ipay Al Ryan (25), Tohir (42). Miswan dan Denly Agus.

Polisi menyita 17 HP, 2 Toyota Yaris, 2 Toyota Avanza, 109,24 gram emas berupa perhiasan dan logam mulia, 1 pucuk airsoft gun.

"Mereka membeli mobil dan perhiasan dari cicilan kejahatannya," kata Joko.

Salah satu pelaku yang juga mengaku wartawan, Miswan, mengaku berperan menjadi orang yang meyakinkan korban untuk menelepon call center palsu.

"Sampingan saja (jadi pembobol ATM)," kata Miswan tertunduk saat disinggung keterlibatannya di komplotan pembobol ATM.

sumber
close