![]() |
Lianhe Wanbao |
SINGAPURA - Berselisih paham saat hendak membeli buah durian, seorang pria di Singapura malah menjadi korban penikaman. Pria ini pun dalam kondisi kritis di rumah sakit setempat gara-gara durian berharga 2 dolar Singapura atau senilai Rp 15 ribu.
Diberitakan oleh surat kabar setempat, Lianhe Wanbao dan dilansir Asia One, Senin (3/9/2012), pria berusia 46 tahun ini terlibat adu mulut dengan seorang penjual durian di Jalan Bukit Merah, Singapura. Saat itu, pria ini tengah meminta sampel untuk mencicip durian yang akan dia beli di salah satu kios durian di wilayah tersebut.
Tidak dijelaskan lebih lanjut hal apa yang menjadi persoalan antara pria tersebut dengan si penjual durian. Namun kepada surat kabar Shin Min Daily News, korban menuturkan ketika dirinya berdiri di dekat kios, tiba-tiba ada orang yang menikamnya dari belakang.
Awalnya korban merasa dirinya menjadi korban perampokan. Ketika dia mulai merasa kesakitan, korban pun berteriak minta tolong tapi sayangnya tidak ada yang menolongnya. Dalam kondisi berdarah-darah, korban berjalan sejauh 500 meter sebelum akhirnya mendapatkan taksi untuk pergi ke rumah sakit.
Korban menderita 2 luka tikaman di bagian tubuhnya. Tikaman tersebut terasa sangat kuat hingga mematahkan salah satu tulang rusuk korban. Pada Minggu (2/9) waktu setempat, korban menjalani operasi dan saat ini masih dalam perawatan intensif di Singapore General Hospital.
Korban tidak mengetahui pasti siapa pelakunya, karena begitu dia memalingkan badannya ke belakang, si pelaku langsung mengambil langkah seribu alias melarikan diri. Kendati demikian, korban meyakini bahwa si pelaku tak lain adalah si pemilik kios durian yang hendak dibelinya.
Seorang pria berusia 61 tahun yang diyakini sebagai si penjual durian yang terlibat adu mulut dengan korban, telah ditangkap oleh kepolisian setempat. Sejumlah saksi mata menuturkan, si penjual durian tampak tenang ketika dirinya digiring ke mobil polisi. Menurut warga setempat, si penjual durian biasa membuka kiosnya saat musim durian, sama seperti penjual-penjual durian lainnya.
sumber