BANDARLAMPUNG - Para pedagang beras di Kota Bandarlampung mengakui bahwa harga beras mulai naik dalam satu hingga dua pekan terakhir, namun kenaikan itu umumnya beras yang kualitasnya medium ke bawah, sedangkan beras kualitas super dan slyp (premium) umumnya masih bertahan.
"Harga beras sekarang sudah mulai naik, tapi kebanyakan yang naik untuk kualitas medium ke bawah, kalau yang kualiats baik masih bertahan tinggi," kata pedaganag beras di Jl. Basuki Rahmat, Kecamatan Telukbetung Utara, Kota Bandarlampung, Witarsa (55), Minggu (12/8).
Dia menjelaskan, menghangatnya harga beras itu terutama terasa sejak pertengahan bulan puasa Ramadhan 1433 H/2012 M, disebabkan oleh beberapa faktor, baik meningkatnya permintaan untuk konsumsi, juga karena masa panen sawah musim gadu (kemarau) tahun ini belum merata.
"Selain itu juga sepertinya ada faktor psikhologis, karena mau lebaran jadi harga-harga barang naik beras ikut naik, karena terkait juga dengan meningkatnya ongkos angkutan dan biaya operasional produksi lainnya," katanya.
Witarsa menjelaskan pula, beras dagangannya itu banyak dipesan dari pabrikan baik yang ada di Kabupaten Pesawaran, Pringsewu, dan Tanggamus, Provinsi Lampung, daerah sentra padi sawah di bagian Barat wilayah Kota Bandarlampung.
Namun Witarsa membantah jika dikatakan persediaan beras menipis, karena di Lampung baik beras produksi Lampung sendiri (lokal) maupun beras dari Pula Jawa berbagai merek cukup melimpah. "Kalau barangnya sih ada saja, bahkan banyak, tetapi ya kenaikannya mungkin faktor psikhologis saja," katanya.
Dia juga menjelaskan bahwa untuk memesan beras dari pabrik pihaknya tidak mengalami kesulitan, karena banyak agen dan penyalur atau pemasoknya mengirim beras sampai ke tingkat pengecer. "Kalau mau minta beras, selain kami bisa datang sendiri ke pabriknya, bisa juga cukup telpon nanti dikirim," katanya pula.
Sampai dengan memasuki minggu kedua Agustus 2012, Witarsa menjelaskan beras dagangannya untuk kualits super dan slyp masing-masing bertahan, yaitu beras super merek SJ (Subur Jaya) bertahan di Rp10.000/Kg. Kemudian beras slyp merek Mutiara Rp9.600/Kg, beras cap Ikan Koki juga bertahan di Rp9.500/Kg.
"Harga beras sekarang sudah mulai naik, tapi kebanyakan yang naik untuk kualitas medium ke bawah, kalau yang kualiats baik masih bertahan tinggi," kata pedaganag beras di Jl. Basuki Rahmat, Kecamatan Telukbetung Utara, Kota Bandarlampung, Witarsa (55), Minggu (12/8).
Dia menjelaskan, menghangatnya harga beras itu terutama terasa sejak pertengahan bulan puasa Ramadhan 1433 H/2012 M, disebabkan oleh beberapa faktor, baik meningkatnya permintaan untuk konsumsi, juga karena masa panen sawah musim gadu (kemarau) tahun ini belum merata.
"Selain itu juga sepertinya ada faktor psikhologis, karena mau lebaran jadi harga-harga barang naik beras ikut naik, karena terkait juga dengan meningkatnya ongkos angkutan dan biaya operasional produksi lainnya," katanya.
Witarsa menjelaskan pula, beras dagangannya itu banyak dipesan dari pabrikan baik yang ada di Kabupaten Pesawaran, Pringsewu, dan Tanggamus, Provinsi Lampung, daerah sentra padi sawah di bagian Barat wilayah Kota Bandarlampung.
Namun Witarsa membantah jika dikatakan persediaan beras menipis, karena di Lampung baik beras produksi Lampung sendiri (lokal) maupun beras dari Pula Jawa berbagai merek cukup melimpah. "Kalau barangnya sih ada saja, bahkan banyak, tetapi ya kenaikannya mungkin faktor psikhologis saja," katanya.
Dia juga menjelaskan bahwa untuk memesan beras dari pabrik pihaknya tidak mengalami kesulitan, karena banyak agen dan penyalur atau pemasoknya mengirim beras sampai ke tingkat pengecer. "Kalau mau minta beras, selain kami bisa datang sendiri ke pabriknya, bisa juga cukup telpon nanti dikirim," katanya pula.
Sampai dengan memasuki minggu kedua Agustus 2012, Witarsa menjelaskan beras dagangannya untuk kualits super dan slyp masing-masing bertahan, yaitu beras super merek SJ (Subur Jaya) bertahan di Rp10.000/Kg. Kemudian beras slyp merek Mutiara Rp9.600/Kg, beras cap Ikan Koki juga bertahan di Rp9.500/Kg.
Selanjutnya untuk beras medium ke bawah, anatara lain beras merek HS (Harum Sari) naik dari Rp8.200 menjadi Rp8.400/Kg, lalu beras cap SP (Satu Putra) dijual mereka dengan harga naik dari 8.000 ke Rp8.200/Kg, dan beras cap Burung Merpati juga menghangat dari bulan lalu Rp8.500/Kg, pada pertengahan bulan Agustus 2012 ini ke Rp8.700/Kg. "Kenaikannya masih tipis, rata-rata sekitar Rp200/Kg-nya," demikan Witarsa.
Seperti diberitakan, meski panen padi tengah berlangsung, harga beras di Lampung tetap diperkirakan sulit mencapai harga pembelian pemerintah (HPP) yang hanya sebesar Rp6.600/Kg.
Seperti diberitakan, meski panen padi tengah berlangsung, harga beras di Lampung tetap diperkirakan sulit mencapai harga pembelian pemerintah (HPP) yang hanya sebesar Rp6.600/Kg.


