![]() |
Gino Vanolie |
Peristiwa pengeroyokan bermula ketia Gino membuka acara workshop peningkatan kompetensi guru TK. Usai memberikan sambutan, saat keluar ruangan, ada dua orang tak dikenal menyergap Gino. Kedua orang itu meminta secara paksa paket proyek sambil menunjukkan secarik kertas.
"Saya terus diprovokasi untuk memberikan paket proyek. Saya dibentak oleh mereka," kata Gino melalui pesan singkat, Jumat (20/7). Setelah itu datang teman-teman dari kedua orang itu. Mereka memukuli dan menendang Gino.
"Mereka juga mengancam akan membunuh saya," imbuhnya. Para pelaku pengeroyokan pergi setelah mendapat informasi kedatangan polisi. Gino kemudian dievakuasi oleh polisi dan melakukan visum. Seusai visum Gino melapor ke polisi.
Gino dianiaya oleh beberapa orang tak dikenal, Rabu (18/7) lalu di ruang kantor UPT SKB Blambangan Umpu. Motif pengeroyokan diduga karena proyek. Gino kini dirawat di Rumah Sakit Aminn Husada.
Gino tak tahu penyebab pengeroyokan terhadap dirinya. Ia mengaku tidak mengerti mengenai proyek yang diminta pengeroyok. "Saya sendiri tidak mengerti apa latarbelakang masalah ini," ujar Gino.
Terkait proyek, Gino mengatakan, Dinas Pendidikan sudah sesuai aturan. Ia mengatakan, sudah sampaikan rencana umum pengadaan (RUP) ke administrasi pembangunan Sekkab Way Kanan. Setelah itu baru dilayangkan ke LPSE Provinsi Lampung.
"Semuanya terbuka dan bisa diakses masyarakat. Saya menjalankan tugas sesuai tugas pokok dan fungsi," kata Gino.
Pengeroyokan terhadap Kepala Dinas Pendidikan Way Kanan Gino Vanolie merupakan ancaman terhadap institusi pemerintah setempat. Gino mengatakan, ancaman, kekerasan yang dialaminya merupakan ancaman terhadap keberlangsungan pembangunan pendidikan.
"Kejadian pengeroyokan saya ini membuat saya dan juga jajaran pendidikan tidak nyaman. Kami jadi khawatir untuk menjalankan tugas secara profesional dan bertanggungjawab," jelas Gino.
sumber