BANDARLAMPUNG - Jumlah aset bank umum konvensional di Provinsi Lampung meningkat sebesar 2,86 persen dari Rp36,69 triliun menjadi Rp37,74 triliun, dengan pertumbuhan tahunan sebesar 17,30 persen sampai dengan triwulan I tahun 2012.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Lampung, Gandjar Mustika, didampingi Kepala Unit/Manajernya, Haryanto Papsa, di Bandarlampung, Senin, merincikan total aset bank umum konvensional (BUK)di Provinsi Lampung pada triwulan I-2012 secara umum menunjukkan peningkatan sebesar 3,09 persen, dan secara tahunan meningkat sebesar 18,81 persen.
Peningkatan jumlah aset tersebut, kata dia lebih lanjut, disumbangkan oleh BUK maupun bank syariah. "Aset bank umum konvensional meningkat sebesar 2,86 persen dari Rp36,69 triliun menjadi Rp37,74 triliun, dengan pertumbuhan tahunan sebesar 17,30 persen," kata dia lagi.
Sedangkan aset bank umum syariah (BUS) meningkat sebesar 7,89 persen, dan 59,09 persen tahunan, sehingga jumlah aset BUS pada triwulan laporan (I tahun 2012) mencapai Rp1,92 triliun.
Kepala BI Lampung itu juga menjelaskan bahwa sesuai dengan hasil Kajian Ekonomi Regional Provinsi Lampung Triwulan I-2012, menunjukkan, berdasarkan lokasi, peningkatan pertumbuhan jumlah aset bank umum di Lampung disumbang oleh lima daerah, yaitu Kota Metro mencatat pertumbuhan 4,08 persen menjadi Rp1,51 triliun.
Kemudian Kota Bandarlampung tumbuh 3,33 persen hingga mencapai Rp33,64 triliun, Kabupaten Tulangbawang tumbuh signifikan 115,93 persen menjadi Rp259,97 miliar, Kabupaten Lampung Tengah tumbuh 22,85 persen, dan Kabupaten Lampung Selatan tumbuh 76,22 persen mencapai nilai aset Rp292,05 miliar.
Sedangkan dua daerah lainnya, yakni Kabupaten Tenggamus dan Lampung Utara mencatat kontraksi pertumbuhan aset masing-masing 12,49 persen, dan 15,84 persen. Provinsi Lampung telah memiliki 37 bank umum dan penambahan dua kantor cabang sampai dengan tiga bulan (triwulan) I tahun 2012.
Sebanyak 37 bank itu dengan rincian satu buah Bank Pembangunan Daerah/Bank Lampung, lima bank persero, dan 31 bank umum swasta nasional yang tujuh di antaranya beroperasi secara syariah, serta satu bank konvensional yang memiliki kantor cabang syariah.
