BANDARLAMPUNG - Kasat Reskrim Polresta Bandar Lampung Kompol Syaiful Wahyudi mengakui pihaknya sudah mengendus keberadaan pelaku pembunuhan Ahmad (39) centeng PT Amoy yang tewas di kantornya di Jalan Yos Sudarso Nomor 58 Way Lunik Panjang pada Minggu 22 Januari lalu.
"Kami sudah mengetahui keberadaan pelaku. Diduga kuat pelaku di wilayah Polda Banten. Identitasnya pun mengarah ke seseorang yang memang kami curigai. Namun kami belum bisa ungkap, karena masih lidik," kata Syaiful, Selasa (21/2).
Syaiful menjelaskan, pihaknya sudah berkordinasi dan mengirimkan tim untuk meringkus pelaku
di daerah yang dimaksud tersebut. "Tim sudah jalan, dan kami juga koordinasi dengan polisi di daerah itu," tandasnya.
Ahmad (39) centeng PT Ekpedisi Amoy ditemukan tewas telungkup di bawah mobil Fuso Orange BE 8029 BM di kantornya Jalan Yos Sudarso Nomor 58 Way Lunik Panjang, Minggu (22/1) pagi.
Pria yang sudah tujuh tahun bekerja di perusahaan tersebut ditemukan tiga sopir perusahaan yang hendak mengambil uang jalan Suher (30), Purwanto (34), dan Rusli (50). Saat itu mereka curiga karena posisi kantor masih dikunci.
Karena curiga akhirnya ketiganya memanjat tembok melihat dari luar, dan mencoba masuk dengan membongkar paksa pintu gerbang. Mereka terkejut karena Ahmad sudah tidak bernyawa dengan posisi badan telungkup di bawah mobil dengan kaki dan tangan diikat. Bahkan bagian kepala Ahamd mengalami luka memar seperti habis dipukul benda tumpul.
Selain tewasnya Ahmad, perusahaan milik Hengky Amoy dengan 100 lebih karyawan juga mengalami kerugian sekitar Rp 32 juta. Pasalnya uang perusahaan yang disimpan dalam laci meja kerja berjumlah Rp 20 juta dan yang dipegang Ahmad Rp 12,9 juta raib. (trb)
"Kami sudah mengetahui keberadaan pelaku. Diduga kuat pelaku di wilayah Polda Banten. Identitasnya pun mengarah ke seseorang yang memang kami curigai. Namun kami belum bisa ungkap, karena masih lidik," kata Syaiful, Selasa (21/2).
Syaiful menjelaskan, pihaknya sudah berkordinasi dan mengirimkan tim untuk meringkus pelaku
di daerah yang dimaksud tersebut. "Tim sudah jalan, dan kami juga koordinasi dengan polisi di daerah itu," tandasnya.
Ahmad (39) centeng PT Ekpedisi Amoy ditemukan tewas telungkup di bawah mobil Fuso Orange BE 8029 BM di kantornya Jalan Yos Sudarso Nomor 58 Way Lunik Panjang, Minggu (22/1) pagi.
Pria yang sudah tujuh tahun bekerja di perusahaan tersebut ditemukan tiga sopir perusahaan yang hendak mengambil uang jalan Suher (30), Purwanto (34), dan Rusli (50). Saat itu mereka curiga karena posisi kantor masih dikunci.
Karena curiga akhirnya ketiganya memanjat tembok melihat dari luar, dan mencoba masuk dengan membongkar paksa pintu gerbang. Mereka terkejut karena Ahmad sudah tidak bernyawa dengan posisi badan telungkup di bawah mobil dengan kaki dan tangan diikat. Bahkan bagian kepala Ahamd mengalami luka memar seperti habis dipukul benda tumpul.
Selain tewasnya Ahmad, perusahaan milik Hengky Amoy dengan 100 lebih karyawan juga mengalami kerugian sekitar Rp 32 juta. Pasalnya uang perusahaan yang disimpan dalam laci meja kerja berjumlah Rp 20 juta dan yang dipegang Ahmad Rp 12,9 juta raib. (trb)