TUTUP
Lampung

Anggota TNI Bandarlampung Tewas Dibegal

Admin
17 February 2012, 11:19 AM WAT
Last Updated 2016-03-09T22:14:48Z
PENGHORMATAN TERAKHIR: Jenazah Sunoto (40) anggota TNI Kodim 0410 Bandar Lampung saat upacara penghormatan terakhir. Setelah itu, bapak dua anak ini langsung disemayamkan di Sribawono, Lampung Timur. (trb)

BANDARLAMPUNG - Sunoto (40) anggota TNI Kodim 0410 Bandar Lampung mengalami pembegalan. Ayah dua anak menghembuskan nafas terakhir akibat luka tusukan di dada kanan, setelah dibegal saat melintas di Gang PU Jalan Pagar Alam, Kedaton, Kamis (16/2/2012) sekitar pukul 05.30 WIB.

Menurut keterangan istri korban Sri Maryuni (33), pembegalan menimpa suaminya yang saat itu berangkat ke Markas Kodim 0410 Cimeng Tanjungkarang Barat dengan menggunakan motor Suzuki Smash BE 8055.

"Suami saya mau ke kantor mengantikan temannya piket. Namun 200 meter dari rumah, dia dihadang tiga motor yang dikendari tiga orang, berboncengan. Salah satu pelaku mendekat mengeluarkan pisau langsung ditusukan ke dada suami saya," kata Sri yang mengaku mendapat keterangan dari suami,  sesaat sebelum meninggal.

Selain merengut nyawa Suratno, korban kehilngan satu unit motor Smash yang ditaksir senilai 10 juta.

Kasat Reskrim Polresta Bandar Lampung Kompol Syaiful Wahyudi mengatakan pihkanya masih olah TKP dan penyelidikan. "Kita masih olah TKP,  dan meminta keterangan beberapa saksi yang mengetahui kejadian. Karena saat aksi itu, ada warga yang melihat," ujar Syafiul.

Sempat Berbincang
Peristiwa bermula saat warga Jalan Pagar Alam, Segalamider, Tanjungkarang Barat ini berangkat dari rumahnya di Asrama Tentara Jalan Pagar Alam hendak menuju kantornya di daerah Cimeng, Kemiling, sekitar pukul 04.30 WIB.

Dengan mengendarai sepeda motor merk Smash serta menggunakan training dan kaus, suami dari Sri Maryuni SKep ini berangkat untuk menjalankan tugasnya sebagai staf Tata Usaha Urusan Dalam Kodim 0410. Di tengah perjalanan sekitar 500 meter dari rumahnya, Sunoto dihadang enam orang remaja yang mengendarai tiga sepeda motor.

Sempat terjadi perbincangan antara Sunoto dan kawanan begal, sebelum akhirnya Sunoto ditikam senjata tajam. Hal itu dituturkan Mahmud, karyawan Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moloek (RSUDAM) bagian Instalasi Gawat Darurat (IGD) yang sempat menanyai korban sebelum meninggal dunia.

"Pas dicegat itu dia tanya sama begalnya, ada apa ini? Jangan ganggu saya ini anggota kodim. Nggak penting, jawab begalnya. Tiba-tiba ada yang nusuk dari belakang dengan senjata tajam. Nusuk di dada kanan bagian bawah."

"Itu dia cerita dalam keadaan sekarat. Setiap dia ngomong darahnya ngucur ke luar, tiap napas juga gitu," kata dia saat ditemui di Instalasi Forensik dan Kamar Jenazah.

Berdasarkan keterangan korban kepada Mahmud, dirinya tidak melakukan perlawanan lantaran terjadi pendarahan hebat di dadanya. Korban sempat berteriak meminta bantuan sembari berjalan beberapa ratus meter dari tempat kejadian perkara (TKP).

Korban pun ditemukan dalam kondisi tersungkur dan bersimbah darah oleh Dayat, salah seorang warga Jalan Pagar Alam RT 3, LK 1 Segalamider, TkB. Dayat pun meminta bantuan tiga warga setempat, kemudian menggotong tubuh Sunoto ke tepi jalan dan melarikannya ke RSUDAM dengan menumpangi kendaraan roda empat jenis sedan bernopol B 8055, milik warga yang melintas waktu itu.

Sesampainya di IGD Sunoto yang dalam kondisi sekarat sempat mendapati perawatan medis sekitar 20 menit sebelum akhirnya meninggal sekitar pukul 06.00 WIB.

Dari keterangan Kepala Instalasi Kamar Mayat dr Evi Diana Fitri SpF, penyebab kematian korban disebabkan karena pendarahan hebat dan kerusakan organ vital.

"Tidak ada tanda-tanda perlawanan sama sekali. Luka tangkisan juga tidak ada. Hanya ada bekas tusukan sekitar 18 sentimeter di dada sebelah kanan bawah, mengenai hati sampai ke ginjal," kata dia.

Usai menjalani pemeriksaan di Instalasi Forensik dan Kamar Jenazah, Sunoto langsung dibawa ke Kodim 0410 untuk mendapati upacara penghormatan terakhir. Setelah itu, bapak dua anak ini langsung disemayamkan di Sribawono, Lampung Timur. 

Dua Kali
Sementara, Kapolresta Bandar Lampung Kombes M Nurochman mengatakan, pihaknya saat ini sudah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan mengerahkan anggota untuk mencari pelaku begal Suroto (40), anggota TNI AD Kodim 0410 Bandar Lampung.

"Anggota kami sampai sore ini (kemarin) masih di lapangan mencari pelaku," kata Nurochman.

Nurochman mengaku pihaknya mengalami kesulitan karena saat kejadian saksi sangat minim. Namun, motif sementara aksi pembegalan tersebut murni kejahatan. "Sementara motifnya murni kejahatan. Hanya motor korban yang dibawa pelaku, dompet korban tidak hilang," ungkap mantan Kapolres Metro dan Lampung Timur ini.

Aksi pembegalan di Gang PU Bandar Lampung itu sudah dua kali terjadi. Kedua korban semuanya tewas. Namun diduga pelakunya berbeda. Korban pertama adalah seorang mahasiswa dan terjadi beberapa bulan lalu.

Pimpin Doa
Komandan Kodim 0410 SDM Tampubolon menguraikan bela sungkawa terdalamnya atas musibah yang menimpa stafnya, Kopral Kepala (Kopka) Sunoto.

Suami dari Sri Maryuni SKep yang dikenal berkepribadian baik dan religius ini meninggalkan kesan tersendiri bagi Tampubolon.

"Pertama kali saya datang ke Lampung dia yang nyambut. Orangnya tidak banyak bicara, religius juga. Kalau kita ada acara di sini (Kodim 0410) pun yang mimpin doa ya beliau, sekarang dia yang didoakan. Jadi saya sangat terpukul mendengar musibah ini," tuturnya.

Ditanya mengenai sikap Kodim atas tindakan pembegalan di Jalan Pagar Alam Segalamider tersebut, Tampubolon mengaku sudah berkoordinasi dengan kapolres untuk mengungkap kasus sesuai prosedur yang ada.

Sebelumnya, kata dia, pihaknya juga telah meningkatkan pengamanan dengan menggelar patroli di daerah-daerah rawan secara rutin. Patroli sesuai kesepakatan antara Pemda dan Kapolres yang tujuannya meningkatkan pengamanan, terutama di daerah gelap dan sepi. "Kita juga membekali anggota dengan bela diri," imbuhnya. (trb)
close