![]() |
Saat penyerahan piala. foto: tribunlampung |
LAMPUNG TIMUR - Sepertinya bukan hal yang mustahil, jika satu dari 7,1 juta penduduk Lampung berhasil menorehkan prestasi nasional. Lewat otak brilliannya, seorang pria asal Lampung Timur berhasil menciptakan software acounting yang terbukti memudahkan transaksi bisnis perusahaan.
Bukan hanya di Lampung dan Indonesia, software ciptaannya pun sudah diminta perusahaan negara lain seperti Malaysia, Singapura, dan Kuwait. Lewat inovasi serta keteguhannya, pria ini pun akhirnya ditahbiskan sebagai pemenang Wirausaha Muda Mandiri 2011 Kategori Alumni dan Mahasiswa Bidang Usaha Kreatif mengalahkan 1.300 kandidat lainnya seluruh Indonesia.
Namun, prestasi tersebut, hanyalah sedikit imbas dari seluruh upaya yang dilakukannya. Di sela-sela Training Of Trainers (TOT) Kewirausahaan, acara Bank Mandiri di Novotel Selasa (31/1) lalu Tribun Lampung berhasil mewawancarai pria bernama Sriwahono.
Lewat pembawaannya yang santai dan sederhana tak ada yang mengira lewat "tangan dan otak dinginnyalah Sofware Acosys tercipta. Jika saja Regional Manager Bank Mandiri Palembang Adang Joedianto serta akademisi dan praktisi bisnis Indonesia Rhenald Kasali tak terus menerus mengagung-agungkan namanya memberi contoh wirausahawan sukses, mungkin para peserta TOT yang merupakan dosen-dosen tidak akan "ngeh" terhadap pria lulusan IBI Darmajaya ini.
Sofware Acosys sendiri sebenarnya bukan nama asing di kalangan perusahaan-perusahaan bisnis Lampung khususnya minimarket, distributor barang dan jasa, perhotelan, hingga BUMD.
Sejak 2002 sofware ini sudah akrab digunakan oleh kasir, administrator, akunting untuk transaksi bisnis.Wahono menyebutkan PDAM Way Rilau, Toko Buku Fajar Agung, Minimarket Fitrinofane, Minimarket Dewi Sri, Minimarket Gedong Meneng, Mall Kartini Food Court and Billiar hanyalah "secuil" dari klien Aztechsoft Int, perusahaan IT milik Sriwahono.
Tercatat hingga akhir 2011 terdapat 1.744 perusahaan mitra Aztechsoft Int yang tersebar di seluruh Indonesia. Aztechsoft Int sendiri saat ini sudah mengepakkan sayap dengan membuka cabang di Jakarta serta 22 provinsi lain dengan status main dealer seperti Aceh, Sumatera Utara, Batam, Jambi, Sulawesi, hingga Papua.
Lebih lanjut dirinya menceritakan penciptaan Acosys memang bukan hal sembarangan, software ini tercipta mengkomodir seluruh rekomendasi kebutuhan perusahaan selama dirinya membuat software.Wahono membenarkan kelihaiannya mengotak atik komputer khususnya software perdagangan telah dimulai sejak awal 2000-an saat dirinya menjadi mahasiswa, kala itu tujuh bank lokal menggunakan jasanya untuk menginstalkan ke komputer perusahaan.
Dari software yang tersedia, dirinya menemukan satu dengan yang lain terdapat kekurangan di mata masing-masing konsumen, seperti bahasa yang sulit diganti ke bahasa Indonesia, tidak dapat digunakan ke transaksi tertentu, dan lain-lain."Dari sinilah embrio Acosys, yang kemudian lahir versi pertama di 2001," ujarnya.
Terus mengalami perkembangan setiap waktu seluruh fitur semakin ditambahkan demi mengakomodasi keperluan perusahaan. Saat ini ada 23 fitur yang bisa dipilih klien sesuai kebutuhan bisnis mereka, uniknya klien tidak wajib membeli seluruh paket cukup satu atau beberapa fitur dengan kisaran harga Rp 300 ribu hingga Rp 5.000.000 per fitur.
Wahono mencontohkan kelebihan produknya seperti penggantian nama Pelanggan, di Acosys klien bisa mengganti menjadi Tamu, Nasabah, Costumer< dan lain-lain sesuai peruntukannya.
SoftwareAcosys juga Multi Platform atau bisa berjalan di system operasi Microsoft Windows maupun Linix, multi database untuk MariaDB dan Mysql, Multi Curency atau bisa digunakan untuk beberapa mata uang seluruh dunia dalam satu database. Tak hanya itu software Acosys juga sangat ramah terhadap pengguna. Berbagai kelebihan Acosys adalah kefleksibelannya.
Berbagai fitur sangat mengandalkan kefleksibelan kebijakan perusahaaan,Wahono mencontohkan seperti Acosys memiliki program fleksibel sales price yaitu memudahkan klien menetapkan harga jual berbeda-beda sesuai syarat yang ditentukan.
Penetapan harga ini menggunakan rumus yang dengan mudah bisa diganti sesuai kebijakan perusahaan.Fleksibel sales discount yaitu pemberian diskon kepada jenis barang tertentu kepada konsumen, Fleksibel report layout yang program dihadirkan memudahkan untuk mendesain laporan perdagangan, dan lain-lain.
Wahono menceritakan di Indonesia sendiri bukan tidak ada software untuk bisnis, dirinya menyebutkan dua software besar yaitu Zahir dan Accurate. Namun, keduanya diungkapkan Wahono sejauh ini memang hanya bisa digunakan untuk Microsoft saja."Bahkan ada beberapa fitur yang kami miliki dan merak tidak ada. Sedangkan fitur-fitur mereka, mau tak mau kami paksakan memang ada," terangnya.
Kelebihan Acosys lanjut Wahono karena dirinya menciptakan seluruh perangkat dengan karyanya yang orisinil sehingga memang terbukti tidak bisa dijiplak maupun ditiru.Dirinya mengisahkan saat menghadiri Wirausaha Mandiri beberapa waktu tak sedikit perusahaan sejenis yang keheranan dan mencoba mengotak atik software ciptaannya. "Bukan hanya perusahaan di Indonesia, duniapun sulit mengikuti kami," ungkapnya.
Di dunia sendiri, disebutkan Wahono yang sering digunakan perusahaan bisnis adalah Microsoft Retail, dan Tally dari India. Keorisinilan dan kejeniusan Wahono inilah yang membuat perusahaan property Kuwait tertarik menggunakan Acosys 4.
Terlebih dengan layanan purna jual Acosysyang menjanjikan yaitu gratis seumur hidup service serta konsultasi. Suami Ninuk Palupi ini menyebutkan omset Aztechnosoft Int tercatat 2011 RP 1,12 miliar dan berhasil memperkerjakan 50 karyawan.
Meski sudah tergolong sukses, pria kelahiran Pugung Raharjo 5 April 1977 menyatakan tidak pernah berhenti berkreatifitas terlebih dunia IT yang selalu berkembang setiap detik.
Terinspirasi Bill GatesWahono menceritakan usaha IT merupakan jenis usaha yang mudah dan terjangkau. Pernyataan itu bukanlah main-main, dirinya mencontohkan bagaimana Bill Gates dan Mark Zuckerberg yang bermula hanya dari garasi rumah serta kamar kosan.
Bapak tiga anak ini berharap kisah suksesnya bisa menginspirasi anak-anak mudah Lampung dan Indonesia lainnya, terlebih ilmu Informasi Teknologi (IT) sangat potensial untuk seterusnya.
JIka menilik kecerdasan Wahono, rasanya tak perlu diragukan terbukti di 2004 saat seleksi penerimaan pegawai negeri sipil daerah (CPNSD) Lampung, secara murni dirinya lulus menjadi pegawai Dinas Pendapatan Daerah Lampung Selatan.
Namun, dengan alasan kurang sejalan dengan hati nurani, secara terhormat ayah dari Fatimah Azzahra, M Rasyid Ramadhani, Naufal Zia Ul haq ini mengundurkan diri. Kini hidup Wahono didedikasikan untuk Acosys, dirinya juga menargetkan 2012 ini Acosys siap go internasional setidaknya kelima Negara. (trb)
Bukan hanya di Lampung dan Indonesia, software ciptaannya pun sudah diminta perusahaan negara lain seperti Malaysia, Singapura, dan Kuwait. Lewat inovasi serta keteguhannya, pria ini pun akhirnya ditahbiskan sebagai pemenang Wirausaha Muda Mandiri 2011 Kategori Alumni dan Mahasiswa Bidang Usaha Kreatif mengalahkan 1.300 kandidat lainnya seluruh Indonesia.
Namun, prestasi tersebut, hanyalah sedikit imbas dari seluruh upaya yang dilakukannya. Di sela-sela Training Of Trainers (TOT) Kewirausahaan, acara Bank Mandiri di Novotel Selasa (31/1) lalu Tribun Lampung berhasil mewawancarai pria bernama Sriwahono.
Lewat pembawaannya yang santai dan sederhana tak ada yang mengira lewat "tangan dan otak dinginnyalah Sofware Acosys tercipta. Jika saja Regional Manager Bank Mandiri Palembang Adang Joedianto serta akademisi dan praktisi bisnis Indonesia Rhenald Kasali tak terus menerus mengagung-agungkan namanya memberi contoh wirausahawan sukses, mungkin para peserta TOT yang merupakan dosen-dosen tidak akan "ngeh" terhadap pria lulusan IBI Darmajaya ini.
Sofware Acosys sendiri sebenarnya bukan nama asing di kalangan perusahaan-perusahaan bisnis Lampung khususnya minimarket, distributor barang dan jasa, perhotelan, hingga BUMD.
Sejak 2002 sofware ini sudah akrab digunakan oleh kasir, administrator, akunting untuk transaksi bisnis.Wahono menyebutkan PDAM Way Rilau, Toko Buku Fajar Agung, Minimarket Fitrinofane, Minimarket Dewi Sri, Minimarket Gedong Meneng, Mall Kartini Food Court and Billiar hanyalah "secuil" dari klien Aztechsoft Int, perusahaan IT milik Sriwahono.
Tercatat hingga akhir 2011 terdapat 1.744 perusahaan mitra Aztechsoft Int yang tersebar di seluruh Indonesia. Aztechsoft Int sendiri saat ini sudah mengepakkan sayap dengan membuka cabang di Jakarta serta 22 provinsi lain dengan status main dealer seperti Aceh, Sumatera Utara, Batam, Jambi, Sulawesi, hingga Papua.
Lebih lanjut dirinya menceritakan penciptaan Acosys memang bukan hal sembarangan, software ini tercipta mengkomodir seluruh rekomendasi kebutuhan perusahaan selama dirinya membuat software.Wahono membenarkan kelihaiannya mengotak atik komputer khususnya software perdagangan telah dimulai sejak awal 2000-an saat dirinya menjadi mahasiswa, kala itu tujuh bank lokal menggunakan jasanya untuk menginstalkan ke komputer perusahaan.
Dari software yang tersedia, dirinya menemukan satu dengan yang lain terdapat kekurangan di mata masing-masing konsumen, seperti bahasa yang sulit diganti ke bahasa Indonesia, tidak dapat digunakan ke transaksi tertentu, dan lain-lain."Dari sinilah embrio Acosys, yang kemudian lahir versi pertama di 2001," ujarnya.
Terus mengalami perkembangan setiap waktu seluruh fitur semakin ditambahkan demi mengakomodasi keperluan perusahaan. Saat ini ada 23 fitur yang bisa dipilih klien sesuai kebutuhan bisnis mereka, uniknya klien tidak wajib membeli seluruh paket cukup satu atau beberapa fitur dengan kisaran harga Rp 300 ribu hingga Rp 5.000.000 per fitur.
Wahono mencontohkan kelebihan produknya seperti penggantian nama Pelanggan, di Acosys klien bisa mengganti menjadi Tamu, Nasabah, Costumer< dan lain-lain sesuai peruntukannya.
SoftwareAcosys juga Multi Platform atau bisa berjalan di system operasi Microsoft Windows maupun Linix, multi database untuk MariaDB dan Mysql, Multi Curency atau bisa digunakan untuk beberapa mata uang seluruh dunia dalam satu database. Tak hanya itu software Acosys juga sangat ramah terhadap pengguna. Berbagai kelebihan Acosys adalah kefleksibelannya.
Berbagai fitur sangat mengandalkan kefleksibelan kebijakan perusahaaan,Wahono mencontohkan seperti Acosys memiliki program fleksibel sales price yaitu memudahkan klien menetapkan harga jual berbeda-beda sesuai syarat yang ditentukan.
Penetapan harga ini menggunakan rumus yang dengan mudah bisa diganti sesuai kebijakan perusahaan.Fleksibel sales discount yaitu pemberian diskon kepada jenis barang tertentu kepada konsumen, Fleksibel report layout yang program dihadirkan memudahkan untuk mendesain laporan perdagangan, dan lain-lain.
Wahono menceritakan di Indonesia sendiri bukan tidak ada software untuk bisnis, dirinya menyebutkan dua software besar yaitu Zahir dan Accurate. Namun, keduanya diungkapkan Wahono sejauh ini memang hanya bisa digunakan untuk Microsoft saja."Bahkan ada beberapa fitur yang kami miliki dan merak tidak ada. Sedangkan fitur-fitur mereka, mau tak mau kami paksakan memang ada," terangnya.
Kelebihan Acosys lanjut Wahono karena dirinya menciptakan seluruh perangkat dengan karyanya yang orisinil sehingga memang terbukti tidak bisa dijiplak maupun ditiru.Dirinya mengisahkan saat menghadiri Wirausaha Mandiri beberapa waktu tak sedikit perusahaan sejenis yang keheranan dan mencoba mengotak atik software ciptaannya. "Bukan hanya perusahaan di Indonesia, duniapun sulit mengikuti kami," ungkapnya.
Di dunia sendiri, disebutkan Wahono yang sering digunakan perusahaan bisnis adalah Microsoft Retail, dan Tally dari India. Keorisinilan dan kejeniusan Wahono inilah yang membuat perusahaan property Kuwait tertarik menggunakan Acosys 4.
Terlebih dengan layanan purna jual Acosysyang menjanjikan yaitu gratis seumur hidup service serta konsultasi. Suami Ninuk Palupi ini menyebutkan omset Aztechnosoft Int tercatat 2011 RP 1,12 miliar dan berhasil memperkerjakan 50 karyawan.
Meski sudah tergolong sukses, pria kelahiran Pugung Raharjo 5 April 1977 menyatakan tidak pernah berhenti berkreatifitas terlebih dunia IT yang selalu berkembang setiap detik.
Terinspirasi Bill GatesWahono menceritakan usaha IT merupakan jenis usaha yang mudah dan terjangkau. Pernyataan itu bukanlah main-main, dirinya mencontohkan bagaimana Bill Gates dan Mark Zuckerberg yang bermula hanya dari garasi rumah serta kamar kosan.
Bapak tiga anak ini berharap kisah suksesnya bisa menginspirasi anak-anak mudah Lampung dan Indonesia lainnya, terlebih ilmu Informasi Teknologi (IT) sangat potensial untuk seterusnya.
JIka menilik kecerdasan Wahono, rasanya tak perlu diragukan terbukti di 2004 saat seleksi penerimaan pegawai negeri sipil daerah (CPNSD) Lampung, secara murni dirinya lulus menjadi pegawai Dinas Pendapatan Daerah Lampung Selatan.
Namun, dengan alasan kurang sejalan dengan hati nurani, secara terhormat ayah dari Fatimah Azzahra, M Rasyid Ramadhani, Naufal Zia Ul haq ini mengundurkan diri. Kini hidup Wahono didedikasikan untuk Acosys, dirinya juga menargetkan 2012 ini Acosys siap go internasional setidaknya kelima Negara. (trb)